Ilmu Dakwah, Tazkiyatun Nafs

Shalat Sebagai Pembuka dan Penutup Hari

Ajaran Islam membangkitkan kesadaran dan perhatian manusia terhadap pentingnya waktu dengan gerak bumi dan peredarannya, perjalanan matahari dan bintang-bintang,...

Written by umws · 1 min read >

Ajaran Islam membangkitkan kesadaran dan perhatian manusia terhadap pentingnya waktu dengan gerak bumi dan peredarannya, perjalanan matahari dan bintang-bintang, serta pergantian malam dan siang.

Tatkala terbelah waktu malam membuka selimut fajar, berdiri seorang muadzin mengingatkan orang-orang lalai dan membangunkan mereka yang tertidur nyenyak, dengan suaranya yang memenuhi segenap penjuru alam untuk menyambut pagi suci, “Mari bershalat, mari menuju kebahagiaan”, “Shalat itu lebih baik daripada tidur”. Maka orang yang lisan dan kalbunya bersih, tangannya suci karena air wudhu akan menjawab, “Engkau benar dalam perkataanmu” dan “Terputuslah ikatan tali syaithan” manakala engkau segera menunaikan shalat.

Ketika matahari berada agak condong sedikit dari jantung langit, sedang manusia tenggelam dalam keduniaan dan aktivitasnya, kembali suara memanggil untuk shalat menuju kebahagiaan dengan takbir dan tahlil serta bersaksi bahwa Allahlah Yang Maha Esa dan Nabi Muhammad adalah utusan-Nya.

Saat itulah manusia sejenak bersimpuh di hadapan Sang Pencipta yang memberi rizqi dan mengurusinya. Mereka tinggalkan baju pekerjaan dan rutinitas kehidupan untuk menunaikan shalat di tengah hari –shalat dzuhur- agar mereka tidak hanyut dan tenggelam dalam lautan materi keduniaan

Manakala panjang bayangan sama dengan benda dan matahari mulai beranjak untuk tenggelam, kembali suara adzan bergema mengajak menunaikan shalat di sore hari –shalat ashar-.

Manakala matahari tenggelam di balik bumi dan tak tampak lagi wajahnya, keempat kalinya suara memanggil untuk melaksanakan shalat di akhir siang diawal malam –shalat maghrib-.

Tatkala lembayung merah hilang dari pandangan mata, berkumandang kembali suara mengajak kaum muslimin untuk menunaikan shalat yang terakhir –shalat isya’-.

Ini berarti bahwa seorang muslim membuka harinya dengan shalat dan menutupnya dengan shalat, yakni antara dua shalat; Subuh dan Isya’. Ia, selalu terikat pada janji yang baru kepada Allah setiap kali bumi berputar dan siang berganti malam atau malam berganti siang.

#themarbots #marbotmuda #marbotnusantara

Bangunan Islam

umws in Ilmu Dakwah, Tazkiyatun Nafs
  ·   1 min read

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *