Konsep Kehidupan Kita Adalah Laa Ilaaha Ilallah

Sayyid Quthb menuliskan hal tersebut sebagai berikut :
“Beribadah hanya kepada Allah semata adalah bagian dari rukun pertama dalam akidah islam yang tercermin dalam syahadat La ilaaha Illallah. Sedangkan menerima penjelasan dari Rasulullah SAW tentang bagaimana beribadah kepada Allah SWT itu adalah bagian keduanya yang tercermin dalam syahadat bahwa Muhammad adalah Rasulullah SAW.”
(Sayyid Quthb, Ma’alim Fii Thoriq – subjudul la ilaaha illallah adalah manhaj kehidupan).

Hati seorang muslim yang beriman adalah tempat bersemayamnya syahadat dengan dua cabangnya tersebut. Sesuatu setelahnya yang tercermin dalam rukun Iman, rukun Islam, pelaksanaan hukum (hudud), ta’zir, aturan halal dan haram dalam muamalah, menetapkan benar dan salah serta aturan dan hukum adalah elemen elemennya dalam bentuk praktik dimana semua hal ini harus berdiri diatas dasar penyembahan kepada Allah semata. Serta referensi yang digunakan untuk hal hal diatas adalah apa yang disampaikan kepada kita oleh Rasulullah dari Rabbnya. Profil manusia yang menjalankan hal tersebut adalah seorang muslim yang hakiki.
Masyarakat muslim adalah masyarakat yang padanya terwujudkan dasar tadi beserta seluruh elemennya. Kalimat tauhid merupakan dasar dari tatacara/konsep kita berkehidupan. Kehidupan kita tidak bisa dikatakan sebagai kehidupan islam jika berdiri bukan di atas dasar ini atau berdiri di atas dasar lain yang bersamaan dengan dasar itu atau beberapa dasar yang asing darinya.

Allah berfirman, ‘Janganlah kamu menyembah dua tuhan, sesungguhnya Dialah Tuhan yang Maha Esa, dan hendaklah kepada-Ku saja kamu takut’. Dan kepunyaan Allah lah segala apa yang ada di langit dan di bumi, dan untuk-Nya lah ketaatan selama lamanya. Maka mengapa kamu bertakwa kepada selain Allah?” (QS. An-Nahl: 51-52).

Seseorang belum dikatakan hamba Allah yang sebenarnya jika ia masih melaksanakan ritus penyembahan kepada selain Allah, baik menyembah sesuatu selain Allah itu ia lakukan sambil menyembah Allah juga atau tidak.

Ciri pertama masyarakat islam adalah bahwa masyarakat ini berdiri di atas dasar penyembahan kepada Allah semata dengan segala urusannya. Penyembahan ini tercermin dalam tashawur aqidah, ritual ibadah dan aturan aturan hukum.

#AlIslam #SayyidHawa
#themarbots #marbotmuda #marbotnusantara

umws

Share
Published by
umws

Recent Posts

Hati Bergetar Ketika Berdzikir Dengan Al-Qur’an

اللَّهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُتَشَابِهًا مَثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ…

5 years ago

Bersama Liqo’

Nak, izinkan Ummimu bercerita tentang seseorang ummahat yang menginspirasi Ummi untuk senantiasa bersemangat menghadiri kajian…

6 years ago

Buku: Dalam Dekapan Mukjizat Al-qur’an

Bulan Oktober ini saya punya satu azzam, menuliskan resume atau hikmah buku yang selesai saya…

6 years ago

Murobbi Bukan Ustadz

By. Satria Hadi Lubis Saya sering mengisi pelatihan mentoring (liqo' atau halaqoh), dan sering ditanya…

6 years ago

Dimana?

@heybyll

6 years ago

Medan Listrik

Lebih dari sekedar lingkaran Lingkaran bak medan listrik Kala aku hadir di medan itu Tentulah…

6 years ago